TARI KECAK
Betharia Pranesti | Juli 07, 2022

Tari kecak adalah seni tari yang berasal dari Bali. Seni tari kecak ini dipertunjukkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris dengan pola melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak, cak, cak" serta mengangkat kedua lengan. Dalam buku karya Resi Septiana Dewi yang berjudul "Keanekaragaman Seni Tari Nusantara", dalam menarikan tari kecak para penari duduk melingkar dan mengenakan kain khas Bali yang bermotif kotak-kotak seperti papan catur yang ditaruh di pinggang. Beberapa penari juga memerankan tokoh-tokoh seperti Rama, Shinta, Rahwana hingga Hanoman.
Sejarah
Di tahun 1930-an, seniman Bali bernama Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman bernama Walter Spies menciptakan tarian kecak. Tarian ini terinspirasi dari ritual tradisional yang dilakukan masyarakat Bali yang kemudian diadaptasi dalam cerita Ramayana dalam kepercayaan Hindu untuk dipertontonkan sebagai pertunjukan seni saat turis datang ke Bali.
Filosofi
Tari Kecak biasa disebut Tari Cak atau tari api. Tarian ini merupakan tarian pertunjukkan hiburan massal yang menggambarkan seni peran dan tidak diiringi oleh alat musik atau gamelan. Namun, hanya diiringi oleh paduan suara sekelompok penari laki-laki berjumlah sekitar 70 orang yang berbaris melingkar memakai kain penutup kotak-kotak berbentuk papan catur. Tarian ini sangat sakral, terlihat dari penarinya yang terbakar api, namun mengalami kekebalan dan tidak terbakar. Tarian ini tergolong dalam tarian yang sakral, karena ketika penari sedang melakukan pentas sesungguhnya mereka berada dalam keadaan tidak sadar dan melakukan komunikasi dengan Tuhan dan roh dari para leluhur yang menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Karena tu sebelum pementasan Tari Kecak dimulai, pemangku atau Pendeta Hindu yang memimpin doa persembahyangan untuk meminta keselamatan bagi para penari dan juga penonton.
Funfact
Tari kecak sendiri muncul sebab mendapatkan inspirasi dari upacara Sanghyang dengan di dipengaruhi kisah ketika pementasan. Berbagai macam cerita tersebut diperagakan melalui gerakan dan juga bisa melestarikan kebudayaan Hindu, khususnya kisah ramayana yang ada di dalam upacara Sanghyang.